Hari ini seperti biasa, Lena membeli kopi sebelum berangkat ke kantor. Namun hari ini, hak sepatunya tersangkut teralis penutup saluran air.
Lena pun membungkuk untuk menarik hak lancip sepatunya dari lubang sempit itu, akan tetapi haknya sudah benar-benar terjebak.
Lena menaruh kopinya di jalan dan berteriak, “Sial!”
Mike yang kebetulan sedang lewat sambil mengendara sepeda melihat kejadian tersebut dan memutuskan untuk berhenti menolong.
Dia pun memarkir sepedanya dan membungkuk untuk mencabut hak sepatu Lena. Akan tetapi sekeras apapun dia mencoba, haknya tetap tidak mau keluar. Mike pun memutuskan hak sepatu Lena.
Melihat sepatu kesayangannya rusak, dia pun terbengong. Bingung harus bereaksi seperti apa. Di satu sisi, dia senang sepatunya tidak tersangkut lagi. Tapi disatu sisi, dia sedih karena sepatu kesayangannya rusak.
“Lain kali, jangan pakai sepatu hak ya. Pakai flat shoes aja!” ujar Mike.
“Aku selalu pakai hak tinggi.”
Mike pun bersiap untuk pergi sedangkan Lena mulai berjalan ke mobilnya. Tapi tidak disangka, Lena jatuh karena keseimbangannya tidak stabil. Satu sepatu ada hak, satunya lagi tidak ada.
Mike kembali lagi untuk membantu Lena berdiri dan mengambil sepatu
Lena yang ada haknya. Dia kemudian memutuskannya. “Nah, sekarang jadi deh flat shoes!”
Lena pun melihat hak sepatunya dengan sedih sementara Mike sudah pergi dengan sepedanya.
Sesampainya di kantor, Lena langsung sibuk dengan pekerjaannya.
“Ibu Lena, ada dua orang yang mau datang interview,” ujar asistennya, Mei.
“Kamu yang interview saja, aku sedang sibuk,” kata Lena.
Mike dan temannya, Shawn dipersilakan masuk ke dalam ruang rapat oleh Mei. Dia secara sekilas melihat CV mereka dan berkata, “Wah, kalian baru lulus ya? Kalian ada pengalaman apa?”
“Dulu saya pernah magang di sebuah perusahaan dan berhasil menjual 60 komputer,” kata Mike.
“Tahu gak kamu, minggu lalu ada yang interview 10 orang. Yang paling biasa saja punya pengalaman kerja 4 tahun. Sebenarnya aku tidak mau terima anak yang baru lulus. Pertama, kalian tidak ada pengalaman, kedua, kalian baru saja lulus dan tidak tahu apa-apa.”
“Meskipun kita tidak punya pengalaman, kita punya pengertian yang baik terhadap mobil,” kata Mike.
“Ayuk, coba jelaskan.”
Mike pun menjelaskannya dengan serius, pengertiannya terhadap mobil benar-benar banyak. Saat ini, Lena melihat bahwa yang di ruangan itu adalah pria yang membantunya tadi pagi. Dia juga mendengar pengertiannya terhadap mobil yang banyak itu.
Meskipun begitu, Mei tetap tidak mau menerima Mike. Oleh karena itu, Lena pun masuk dan menyuruh Mei melakukan pekerjaan lain.
“Eh kamu...” kata Mike begitu melihat Lena.
“Nama saya Lena, saya adalah bos perusahaan ini.”
“Kalian kenal ya?” tanya Shawn.
“Bos, ini CV kita.”
“Gak perlu lihat lagi, besok datang saja jam 9,” ujar Mike.
“Terima kasih!” kata Shawn.
“Nama kamu siapa?” tanya Lena.
“Mike.”
“Lain kali jangan asal cabut orang lain punya sepatu hak ya,” kata Lena.
0 komentar:
Post a Comment