Kisah Malang Magnus yang Dijebak dan Sukunya yang Dibantai!
Magnus adalah warga dari suku Magnoceroi yang dikenal memiliki tanduk yang sangat kuat. Banyak kejadian buruk yang menimpa suku ini. Lalu bagaimanakah Magnus saat menghadapi hal tersebut? Yuk langsung saja simak ceritanya berikut ini!
Magnus merupakan makhluk dari suku Magnoceroi yang dikenal memiliki tanduk yang sangat kuat. Bagaimanakah kisah dari hero ini? yuk simak ceritanya di bawah ini!
Jauh di daerah gunung berapi yang bernama Joerlak, terdapat suku Magnoceroi yang merupakan makhluk berkaki empat dan bertanduk. Master pandai besi yang tinggal di gunung Joerlak percaya bahwa tidak ada benda yang paling keras selain tanduk yang dimiliki oleh suku Magneceroi.
Sudah sangat lama sang pandai besi ini tinggal bersama bersama dengan suku Magneceroi. Ia sudah banyak melihat tanduk-tanduk yang dimiliki oleh setiap makhluk dari suku ini. Tetapi hanya satu makhluk saja yang membuat si pandai besi ini terpukau, dia adalah Magnus yang memiliki tanduk terpanjang dan terkeras diantara warga sukunya.
Magnus sangat menyukai olahraga berburu. Ia bahkan yang paling hebat di sukunya dalam hal itu. Dia pernah membuktikan kemampuannya dengan menjadi juara dalam lomba berburu yang diadakan seantero negeri. Hal itu membuat kepala suku dari Magneceroi bangga dengan pencapaiannya.
Pada suatu hari, ketika Magnus yang dibaluti darah hasil berburu pulang ke kediamannya. Kepala suku Magnoceroi meminta sang pahlawan dan warga sukunya mengungsi ke utara. Tetapi Magnus menolak dengan alasan bahwa suku Magneceroi adalah suku yang kuat dan tidak perlu percaya bahwa gunung berapi ini akan meletus dengan sendirinya.
Tetapi pemikiran Magnus itu tidak berlangsung lama, beberapa hari kemudian gunung api Joerlak meletus tanpa membuat tanda-tanda akan meletus sama sekali. Letusan tersebut mengakibatkan hampir setengah dari suku Magnoceroi meninggal dunia. Seketika tokoh yang satu ini pun menyesali perbuatannya yang menolak ajakan dari kepala suku. Lalu ia bersama dengan korban selamat lainnya mengungsi dan menuju ke utara untuk berlindung.
Setelah berlari cukup jauh, Magnus dan korban selamat lainnya dikejutkan dengan blokade jalan yang dilakukan oleh para pemburu. Anehnya, para pemburu itu seakan udah siap untuk menghabisi para Magnus. Pasalnya mereka sudah membawa peralatan memburu lengkap seperti pedang, pisau, panah dan peralatan lainnya. Melihat para pemburu tersebut, Magnus pun memimpin sukunya dalam melawan para pemburu.
Pertarungan yang sangat ganas ini pun terjadi, di belakang Magnus terdapat gunung api yang meletus dan dihadapannya sudah ada para pemburu yang siap untuk membunuh suku Magnoceroi satu persatu. Saat pertempuran ini terjadi para tetua, ibu-ibu dan hewan peliharaan lenyap seketika. Sang pandai besi pun terpisah dengan Magnus saat pertempuran ini terjadi.
Pertarungan hidup dan mati itu pun telah selesai, Magnus dan sukunya berhasil menang dan selamat dari letusan gunung api tersebut. Tetapi tidak sedikit juga yang mati akibat pertarungan tersebut.
Suku Magnoceroi sangat percaya bahwa tidak ada yang namanya kebetulan. Melihat terlalu banyak kejanggalan letusan gunung api itu membuat hero ini curiga bahwa ada orang yang sengaja meletuskan gunung api tersebut dan menjebak sukunya kedalam perangkap
Kebencian terhadap orang tersebut semakin meningkat ketika Magnus mengingat kembali tragedi tersebut. Ia tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan kawan dan keluarganya. Hal itu membuat pahlawan suku Magneceroi ini kini sedang mencari orang dibalik penyebab letusan gunung api tersebut dan juga yang menjebak sukunya.
0 komentar:
Post a Comment