Jakiro, Naga Cacat Lahir yang Dibuang oleh Induknya Sendiri
Jakiro, hero yang merupakan naga berkepala dua ini ternyata seekor naga buangan, Bagaimanakah kisahnya? Yuk simak cerita hero dota 2 Jakiro berikut ini.
Jakiro, hero yang merupakan naga berkepala dua ini ternyata seekor naga buangan. Bagaimana kah kisahnya? Yuk simak cerita hero Dota2 Jakiro berikut ini.
Pyraxae adalah binatang purba yang merupakan spesies naga yang terkenal karena kekuatan, pertahanan dan keganasan mereka. Hampir semua spesies naga terancam punah karena mereka tidak bisa hidup dalam satu tempat atau waktu yang sama.
Terkecuali untuk para Pyraxae, rahasia dibalik ketahanan dan kehebatan spesies ini adalah mereka selalu melakukan ritual unik ketika bayi mereka baru menetas. Setiap ibu naga selalu mengerami 2 buah telur dan ketika telur tersebut menetas, kedua bayi naga tersebut harus bertarung hingga salah satunya mati agar bayi naga yang menang menjadi kuat dan dapat bertahan hidup.
Keganasan para naga Pyraxae ini telah dikenal diseluruh dunia, bahkan yang mereka tahu hanyalah membunuh saja. Begitulah cara mereka untuk bertahan hidup dalam setiap keadaan. Tapi walaupun Pyraxae merupakan naga murni tetap saja pasti ada satu atau dua keanehan yang terjadi dalam klan mereka.
Suatu hari ibu dari pemimpin suku hanya mengerami satu telur saja. Malu tentang hal ini, dia menyembunyikan telur miliknya hingga menetas lalu setelah itu baru ia memberitahu kepada anggota klannya kalau bayi tersebut telah membunuh saudaranya dan memakannya hingga tidak bersisa.
Telur tersebut ternyata memakan waktu yang cukup lama untuk menetas ketimbang telur normal lainnya. Tahu akan hal ini ibu naga menjadi takut dan mengira anaknya itu mungkin telah mati dalam telur. Jika hal tersebut terjadi maka akan menjadi malapetaka untuknya, ibu naga itu mungkin akan diasingkan atau bahkan dieksekusi oleh klannya sendiri.
Tapi, ibu ini sadar bahwa telur yang ia miliki ternyata membutuhkan waktu seminggu lebih lama daripada telur normal lainnya untuk menetas. Ia sadar ketika melihat ada retakan kecil di telurnya tersebut, tidak lama kemudian bayi naga keluar dari telurnya. Ibu ini tidak menyangka akan melihat hal ini dalam hidupnya, bayi naga miliknya itu ternyata terlahir cacat.
Ternyata dua anak miliknya bersatu dalam telur, anak naga tersebut hanya memiliki satu badan tapi memiliki dua kepala dengan warna yang sangat berbeda dengan badannya. Kepala yang memiliki warna pucat dan biru seperti es berada merupakan kepala kanan dan kepala yang memiliki warna merah api merupakan kepala kiri.
Kaget melihat anaknya, ibu naga tersebut harus cepat memutuskan apa yang harus ia lakukan terhadap anak cacatnya. Ibu naga pun memutuskan untuk mempertahankan harga dirinya ketimbang mengikuti insting ibu miliknya. Ia pun membuang anaknya ke bawah gunung, walaupun naga tersebut anaknya sendiri. Terlahir cacat membuat ibunya yakin bahwa anaknya tersebut tidak dapat terbang dan akan mati ketika telah jatuh di bawah gunung.
Tapi, ibu naga itu tidak tahu bahwa anaknya tersebut bukanlah naga biasa. Sesaat setelah kedua bersaudara ini berteriak karena ketakutan dan panik, akhirnya mereka berdua mulai mengepakkan sayapnya. Keinginan tinggi untuk bertahan hidup membuat naga bersaudara ini berhasil mengurangi kecepatan jatuhnya yang membuat mereka selamat. Mereka jatuh tepat di atas semak berduri yang berada di hutan.
Setelah mengetahui asal usul mereka, dua naga bersaudara ini ternyata cukup tenang setelah mengetahui hal tersebut. Mereka pun langsung tahu tentang sejarah dan keadaan klan mereka, dan dengan pengetahuan tersebut mereka pun memaafkan atas tindakan ibunya itu. Dua naga bersaudara ini tahu jika mereka menunjukkan eksistensinya ke klan, maka mereka dan ibunya akan dibunuh.
Dua naga bersaudara ini pun membuat perjanjian, mereka tidak akan melakukan ritual saling membunuh satu sama lain dan berjanji untuk saling tolong menolong agar dapat bertahan hidup. Dengan tidak adanya orang tua yang memberikan mereka nama, dua naga bersaudara ini pun memutuskan untuk menjadi satu entitas yang bernama Jakiro.
Jakiro pun terbang menjauhi kampung halamannya, mereka melewati rintangan dan mengalahkan makhluk yang menghalanginya. Dengan kekuatan api dan es, Jakiro berhasil membuat semua yang menghalanginya menjadi abu yang membeku. Jakiro pun terbang ke seluruh dunia untuk mencari tujuan hidup.
Diedit oleh Arya W. Wibowo
0 komentar:
Post a Comment